Ini bukti saham Muchlis Anwar yang dibocorkan dari situs VGMC sendiri
Tidak banyak sahamnya, cuma 7 lot atau setara Rp105 juta jika kita asumsikan satu lot dia beli seharga Rp.15 juta.
Dan ini adalah foto-foto bukti bahwa memang ia invest di VGMC. Kalau pengakuan di foto-foto ini sepertinya ia berada di dalam jaringan VGMC Kubah Emas.
Walaupun saham yang ia miliki tidak banyak, namun keikutsertaannya membawa masalah bagi masyarakat banyak.
Pertama ia adalah pejabat publik dan ia bisa menjadi jaminan bahwa VGMC itu aman.
Kedua ia dosen dari universitas terkemuka di Sumatera sehingga bertambahtambahlah pandangan masyarakat bahwa VGMC itu aman.
Silakan lihat berita berikut tentang kerusakan karena VGMC di Sijunjung wilayah kerja Muchlis Anwar yang Upik ambil di http://www.bakinnews.com/index.php?option=com_content&view=article&id=9388:edannya-dunia-maya-vgmc-ratusan-pns-terhenyah&catid=44:kab-sijunjung&Itemid=66.
Edannya Dunia Maya VGMC, Ratusan PNS Terhenyah
Ditulis oleh Mingguan BAKINNews |
Selasa, 20 November 2012 05:17 |
Sijunjung (Sumbar), BAKINNews---Ratusan
PNS dan puluhan pejabat di Kabupaten Sijunjung yang ikut mengadu nasib
di dunia maya ingin cepat kaya dan hidup lebih sejahtera melalui Vergin
Cold Mining Coperation (VGMC) atau dengan istilah krennya “Menambang Emas” kini terhenyah merenungi nasib, karena, bunga yang diharapkan sejak dua bulan ini tidak lagi dapat diterima melalui Bank.
Bahkan,
situs atau jaringannya sama sekali tidak dapat dibuka melalui internet,
semuanya sudah terkunci dan tertutup mati. Sungguh edan dunia maya
zaman sekarang. Pejabat saja bisa terkecuh, apalagi rakyat jelata.
Siapa
yang harus disalahkan, dan kepada siapa harus dikadukan, karena dunia
maya memang edan, apalagi petugas dan perwakilan VGMC itu tidak ada di
Indonesia, bahkan mungkin tidak ada sama sekali didunia nyata, tetapi
hanya dunia hayalan. Kendatipun, dalam situs atau jaringan internet
ditemukan kantornya di Dubai Amerika, tetapi setelah ada yang berusaha
mencari ke sana, dengan menghabiskan dana Puluhan Juta Rupiah, ternyata
tidak ada dijumpai. Semuanya bayangan semu dalam fatamorgana.
Sejumlah peserta VGMC yang ditemui BAKINNews,
di Muaro Sijunjung beberapa hari lalu mengakui merasa tertipu dan
menyesal, tetapi siapa yang harus disalahkan. Karena, itu memang sudah
suatu resiko yang harus ditanggung, akibat kurang cermat dan kebodohan.
Tetapi, apa hendak dikata, nasi sudah menjadi bubur, semua uang sudah
lenyap. Jangankan bunga yang bisa diterima dalam 2 bulan ini, dana
(modal) saja tidak bisa dilihat, tutur mereka yang malu disebutkan
namannya.
Berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun BAKINNews,
dari ratusan peserta VGMC di Kabupaten Sijunjung yang sudah membeli lot
seharga Rp. 15 Juta, sedikitnya ada Tiga Ratus Miliar Rupiah uang yang
masuk ke rekening VGMC. Karena, masing-masing peserta itu ada yang
membeli saham (lot) 10 sampai 40, sedikitnya 2 sampai 5 lot. Sebab,
mereka memasukan nama anak dan isterinya, kendatipun dana yang
dipergunakan itu dipinjam dari Bank dengan mengadaikan SK, dengan
harapan nantinya pinjaman dari bank dibayar dengan bunga yang diterima
dari VGMC.
Menurut
Buya H. Erman Antoni, salah seorang ulama Sijunjung, VGMC itu sama saja
dengan permainan judi togel, mengadu nasib. Dalam Islam, mengadu nasib
adalah dosa dan haram. Seharusnya pemerintah daerah jauh-jauh sebelum
berkembang dulunya, mengingatkan kepada pejabat dan PNS bahwa, perbuatan
itu sama dengan judi yang perlu dijauhi. Tetapi, karena, pemerintah
tidak mengerti dan memahaminya, akhirnya berkembang dan merasuk ke jiwa
ratusan PNS. Apalagi, kalau memang benar sejumlah pejabat ikut serta
didalamnya.
Sungguh
ironis, kata Buya H. Erman Antoni yang terkenal mubalig kondang selama
ini di Kabupaten Sijunjung dan Dharmasraya. Jika pejabat publik dan
pejabat utama di daerah Sijunjung mempunyai saham (lot) yang terbanyak.
Hal itu, tentu menjadi pedoman bagi PNS yang lainnya dan tidak bisa
disesalkan, jika ratusan PNS, pengusaha dan masyarakat ikut-ikutan
menjadi peserta VGMC. Tetapi, sekarang apa yang bisa dilakukan lagi,
tentu hanya bertaubat dan berdoa kepada Tuhan.
Berdasarkan
pengamatan LSM Peduli Daerah Sijunjung (Pedas) kata Ketuanya, Alius AB,
yang disampaikan kepada wartawan, VGMC adalah salah satu penyebab
turunnya kinerja pejabat dan PNS didaerah Sijunjung. Sebab, gaji yang
mereka terima setiap bulannya, sudah habis untuk membayar hutang di
Bank, akibatnya biaya untuk kebutuhan hidup sehari-hari, terpaksa dicari
melalui usaha lain. Bagi pejabat yang punya kesempatan melakukan
korupsi, mereka berani korupsi. Tetapi, bagi PNS rendah, mereka berusaha
dibidang lain, sehingga tugas pokok terabaikan.
Sungguh,
malang nasib Sijunjung, kata Alius AB dengan nada kesal dan sedih. Ini
adalah salah satu bukti dari rendahnya Indek Pembangunan Manusia (IPM)
Sijunjung. Jadi apa yang diberitakan selama ini melalui koran, ternyata
sekarang sudah terbukti kebenarannya. Untuk mengatasi permasalahan itu,
diharapkan kepada tokoh-tokoh masyarakat Sijunjung, baik yang ada di
rantau ataupun yang ada dikampung, agar bersatu dan kompak mencarikan
solusinya. Jika hal itu dibiarkan berlarut-larut, tentu Sijunjung akan
semakin tenggelam ke dalam lumpur. BIN Erja/Ebit
|
Bagaimana ini pak Gawaman Fauzi anak buah anda?
Bagaimana ini pak Rektor anak buah anda?
UA